Dalam memodifikasi motor usia sang pemilik tidak jadi masalah, salah satunya pria yang disapa Wiyoto ini memiliki Honda CB150R Street Fire tahun 2014. Ia tidak mau kalah dengan anak muda yang begitu gemar dalam dunia modifikasi. Alhasil tunggangan berdapur pacu 150 cc ini digiring ke gerai JBM Modified untuk dimodif.
“Ubahan sebelumnya menggunakan sayap aftermarket. Tapi hal tersebut tidak bertahan lama karena banyak yang nyamain. Makanya biar enggak sama dengan yang lain, saya order bodi baru ke JBM,” papar pria usia 58 tahun ini.
Sejak kenal dengan motor, pria yang bertempat di Rawa Kuning ini sudah hobi dengan utak-atik motor. Makanya setiap punya besutan, enggak mau tampilannya standar pabrik.
“Biarpun bermodalkan cutting sticker, cat ulang pakai cat semprot kemasan kaleng dan pasang pernak-pernik di sana sini, yang penting motor kelihatan beda dan enggak ada yang menyamai,” pungkas Purnawirawan ini.
Meski baju baru yang dipesan sudah tinggal pasang saja, pria yang dipanggil Babe Totok tidak tinggal diam. “Kalau tampang standar dan tangan tidak mengorek-ngorek, tangan serasa tidak berguna. Makanya beberapa bagian seperti cover samping kiri-kanan dan kondom swing arm saya pasang sticker bikinan sendiri.
“Adapun gambar Jaguar dan tulisan DOHC yang meramaikan sayap,” imbuh pria yang juga sebagai pengajar di SMK Pelayaran di bilangan Jaktim. Sang pemilik JBM mengaku soal ubahan enggak butuh waktu lama, pasalnya beberapa peranti sudah ready stock dan tinggal pasang alias plug and play (PnP).
“Seperti batok lampu, kondom tangki, bodi belakang, kondom swing arm dan spatbor depan. Baju baru berbalut airbrush grafis racikan SV Industrial Design & Fiber. Menghabiskan dana hingga Rp 3,75 juta,” promo pebengkel yang ngepos di Jl. Terusan I Gusti Ngurahrai, Kranji, Bekasi ini.
Namun beberapa part yang agak susah dicari, seperti footstep underbone dan aksesori lain. “Maklum motor Honda, terutama yang tipe sport, enggak banyak yang dimodif. Jadi aksesorinya juga enggak banyak dijajakan di pasaran,” jelasnya.